Saturday, 24 January 2015

STRATEGI BERTANAM CABAI RAWIT LOKAL : MODAL SEDIKIT HASIL MAKSIMAL

Cabai rawit adalah komoditas yang selalu diburu oleh pasar. Kebutuhan pasar akan cabai rawit masih sangat tinggi. Terutama untuk kebutuhan cabai rawit segar, konsumsi rumah tangga menempati posisi pertama.

Maka tak heran bila tren bertanam cabai mulai naik, bahkan sempat memuncak pada tahun lalu. Meskipun hasil yang dicapai belum maksimal. Hal itu disebabkan petani cabai yang bertanam pada tahun lalu kebanyakan adalah petani pemula yang tergiur untung besar bertanam cabai. Tetapi belum menguasai betul cara budidaya yang benar.

Bertanam cabai rawit bukanlah hal yang sulit, asal mau telaten dan menggunakan cara bertanam yang benar. Bila kita hanya mempunyai modal yang sedikit, maka itupun tidak menjadi penghalang untuk bertanam cabai. Dibutuhkan sedikit strategi saja agar tetap menghasilkan hasil yang maksimal.

Bertanam cabai rawit dengan sistem intensif-modern cenderung membutuhkan biaya besar. Pembelian mulsa plastik, bibit unggul hibrida, pupuk dan obat-obatan kimia dalam jumlah relatif besar, dan tenaga kerja yang tidak sedikit.

Benih Cabai Rawit Lokal

Bertanam cabai rawit intensif-tradisional lebih bersahabat di kantong namun membutuhkan tenaga dan ketekunan yang lebih. Untuk menekan biaya benih kita dapat menggunakan bibit unggul lokal yang kita seleksi sendiri. Dipilih buah dari pohon yang kuat, bebas penyakit, berbuah lebat, serta buahnya memiliki ukuran seragam. Potong pangkal dan ujung buah sisakan bagian tengahnya saja. Sisihkan bijinya lalu kering anginkan biji. Setelah benar-benar kering biji siap untuk disemaikan. Media semai sebaiknya 1 pasir : 1 kompos : 1 tanah yang sudah remah/diayak halus.

Sedangkan pupuk kita menggunakan pupuk kotoran kambing yang telah terfermentasi lama. Untuk 1 lubang diberikan 0,5 Kg pupuk kandang. Namun bila tidak mencapai 0,5 Kg jangan khawatir, pakai pupuk kandang yang ada saja. Nanti kita tambahkan pupuk susulannya.

Mulsa plastik sebenarnya penting namun demikian tidak memakai pun juga bukan persoalan. Strategi yang kita gunakan adalah sebelum tanam harus dipastikan rumput yang ada di lahan telah mati. Baik dengan cara dicangkul maupun dengan cara dicabut. Agar nantinya tidak kewalahan menangani rumput yang tumbuh.

Jika kita membuat bibit cabai usahakan disemaikan dalam kantong plastik atau tray (bila ada) agar akar tidak ada yang rusak. Saya lebih senang menanam bibit yang lebih sedikit dituakan. Tandanya batangnya sudak berkayu dan kokoh. Untuk menghasilkannya kita harus mengontrol air siraman. Jangan berlebih. Juga penyinaran matahari yang cukup, maka seyogyanya dibuat sungkup dari plastik. Agar sinar matahari bisa maksimal. Dijamin ketika pindah tanam, tanaman sangat minim yang stress. Adaptasi lahan bisa lebih cepat.

Untuk lahan diusahakan jangan sampai ada air yang tergenang rata-rata dengan akar tanaman. Drainase ditata dengan baik agar jika ada air hujan dapat segera dibuang dari lahan. Sebab jika lahan terlalu basah dapat memudahkan berkembangnya jamur patogen. Dan penyakit lainnya.

Pupuk Organik Lokal

Bertanam cabai dapat kita analogkan dengan diri manusia. Jika kita hidup di tempat yang nyaman, sehat, kebutuhan tercukupi maka dapat dipastikan dapat berkembang dengan baik. Begitupun cabai hal utama adalah lahan yang akan ditanami. Harus benar-benar memenuhi syarat di atas.

Setelah lahan siap, buat lubang. kemudian taburkan pupuk kandang dan bibit di tanam didalamnya. Tiga hari kemudian lakukan penyulaman. Bila ada serangan serangga penggerek batang. Buatlah campuran Pestisida LARVIN dicampur dengan abu dapur tabur sedikit di sekitar batang (hanya jika ada serangan).

Pupuk NPK Pabrikan

Satu minggu HST lakukan pemupukan dengan menggunakan NPK. Untuk 4000 batang cukup dengan 7-10 Kg saja. Untuk menghemat biaya campurkan NPK cap “Pak Tani” Origin Rusia 1 bagian,NPK  Phonska 2 bagian, dan Pupuk NPK organik Zb 6 bagian. Ulangi pemupukan 1 bulan berikutnya. Hindari pemakaian pupuk urea. Sebab dapat menyebabkan tanaman rentan serangan hama dan penyakit apalagi pada musim penghujan. Penyemprotan setiap seminggu sekali dengan pupuk Cair Zb, tiap tangki 14 liter gunakan 30 ml saja.

Ketika sudah mulai berbunga jika mau bisa ditambahkan penyemprotan berselang Pupuk Cair Zb dengan SCORE dan GANDASIL-B tiap minggu. Pemupukan setelah muncul kuncup buah sangatlah penting. Berikan campuran NPK cap “Pak Tani” Origin Rusia 2 bagian,NPK  Phonska 1 bagian, dan Pupuk NPK organik Zb 5 bagian. Tiap 4000 batang cukup 10-15 kg saja. Jika selesai petik dan buah telah habis kira-kira 1 bulan lakukan pengulangan pemupukan di atas.

Dalam pelaksanaannya petani perlu banyak berinovasi dan improvisasi. Jika ada hama, segera dilakukan penanganan. Misal jamur patek cukup dengan ANTRACOL saja, usahakan hindari mencampur banyak pestisida. Misal penyakit thrips cukup pakai CONFIDOR, DURSBAN, dll di toko. Namun sebenarnya jika tanaman sehat jarang dijumpai hama dan penyakit. Lakukan pengendalian jika ditemukan gejala. Jika tidak ada tidak perlu disemprot pestisida.

Potensi hasil budidaya cabe rawit lokal lebih tinggi daripada cabe rawit hibrida. Karena pohon cabe rawit lokal mampu bertahan hidup hingga 2 tahun. sedangkan cabe hibrida hanya satu kali musim saja. Potensi buah per pohon mencapai 0,5 Kg per musim panen selama 2 tahun. Sementara cabe hibrida mancapai 1 kg hanya satu musim.

Berdasarkan observasi dan pengalaman lapangan, daya tahan terhadap penyakit, hama, dan perubahan cuaca untuk cabe rawit lokal lebih tinggi dibanding cabe rawit hibrida. Hanya saja masa panen cabe hibrida lebih cepat sekitar 65 HST, sedangkan cabe rawit lokal lebih lambat lagi yakni 90 HST.

Dalam usaha mencapai hasil panen maksimal dan memperpanjang masa panen, hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan nutrisi tanaman. Setiap waktu perlu dikontrol kebutuhan unsur hara makro maupun mikronya. Bilamana kebutuhan makanan / nutrisi tercukupi, lahan tanam memenuhi syarat, maka hasil panen maksimal akan dicapai.

Hal lain yang tak kalah penting dalam budidaya cabe rawit adalah membaca pasar. Kapan saat cabai akan mengalami masa harga tinggi di pasar dan kapan akan mengalami harga anjlok. sehingga kerugian akibat anjloknya harga dapat diantisipasi sedini mungkin. 

Catatan : jenis pupuk dan pestisida yang digunakan di atas berdasarkan pengalaman petani, dapat juga menggunakan jenis dan komposisi yang berlainan menurut ketersediaan jenis pupuk yang ada. 

SEMOGA BERMANFAAT 

cabai rawit cabai jawa cabai keriting cabai besar cabai hitam cabai merah keriting cabai rawit merah cabai adalah cabai arimbi 85 cabai animasi cabai akar cabai atau cabe sebagaimana masyarakat indonesia menyebutnya cabai afrika cabai adalah tanaman yang memiliki masa pembusukan sangat cabai amazon cabai amerika cabane a sucre cabin for rent kevin a cabai cheongsam a cabaia cabai bubuk cabai buah atau sayur cabai besar imola cabai bunga api cabai bahasa inggris cabai burung cabai brenggolo cabai berkembang biak dengan cabai bubuk korea b arab cabai b jawa cabai cabai cayenne cabai camelia cabai cengek cabai caplak cabai cakra cabai columbus cabe cabe cabai cosmos cabai ceplik cabai cengis vitamin c cabai vitamin c cabai dan jeruk kandungan vitamin c cabai perbandingan vitamin c cabai dan jeruk kadar vitamin c cabai cabai dewata cabai dan tomat merupakan hasil dari cabai dewata 43 cabai dalam polybag cabai dalam pot cabai dalam bahasa inggris cabai di polybag cabai dragon's breath cabai elegan cabai emerald cabai epigeal atau hipogeal cabai english erek erek cabe cabai emas cabai ensiklopedia ekspor cabai ekstrak cabai efek cabai bagi ibu hamil o que e cabala cabal e cabal cabai f1 elegance cabai fertigasi cabai flores cabai famili cabai f1 cabai f1 bhaskara cabai franco cabe flash 750 cabai fanatic cabai flash cabai gendot cabai gunung cabai gada f1 cabai gendol cabai goreng cabai giling cabai gada cabai goreng tepung cabai gada mk cabai geprek cabai habanero cabai hibrida cabai hijau kecil cabai hijau besar cabai hiyung cabai hibrida f1 cabai imola cabai imperial cabai india cabai isi daging cabai inggris cabai in english cabai indonesia cabai ipb cabai indofood cabai jemprit cabe jamu cabai japlak cabai jacko cabai jilbob bhut jolokia cabai jumbo cabai jolokia cabe jawa mulyosari cabai kering cabai keriting merah cabai kartun cabai katokkon cabai kopay cabai korea cabai kecil cabai kbbi cabai keriting lolay cabai lokal cabai lalap cabai lombok tts cabai lado cabe lolay cabai lotanbar cabai lokal medan cabai loker cabai logo cabai mengandung vitamin cabai musim hujan cabai maruti cabai mengandung vitamin apa cabai mengandung cabai merah nama latin cabai manis cabai nama latin cabai naik cabai nama ilmiah cabai nasa cabai numex twilight cabai naga viper cabai non hibrida cabai nasi ayam cabai napoli cabai nirmala bibit cabe n vi cabai organik cabai orange cabai ornamental cabai ori cabe ori cabai obat  sariawan cabe organik cabe obat cabe orange cabe oren o caibalion o cabailion o cabailon pdf o cabaillon cabal o que é livro o caibalion o que significa cabais o que é cobaia o cabaia o caibalion pdf cabai paling pedas cabai png cabai paprika cabai pedas cabai paling pedas di dunia cabe pusaka cabai peter cabai putih cabai prentul kabai p cabai quotes quote cabai cabai rawit hijau cabai rawit viral cabai rawit kencana cabai rawit setan cabai rainbow cabai rawit ori cabai rawit berapa shu cabai rawit pusaka cabai shypoon cabai sigantung cabai sayur atau buah cabai sipon cabe scorpion trinidad cabe sketsa cabai sariawan cabai shishito cabai sangrai cabai semanggi dan pegagan adalah contoh dari tumbuhan yang berkembang biak cabai termasuk dikotil atau monokotil cabai toraja cabai terbesar cabai termahal cabai termasuk buah atau sayur cabai thailand cabai tw cabai tts cabai termasuk tanaman cabai tm 999 cabai t cabai unggul

Tuesday, 20 January 2015

PERTANIAN TERPADU : SOLUSI CEMERLANG PEMBERDAYAAN PETANI


Sebagai negara agraris, kehidupan mayoritas rakyat indonesia sangat dipengaruhi oleh bidang pertanian. Terutama dalam bidang perekonomian dan ketahanan pangan. Kestabilan bidang pertanian mengambil peran besar dalam menjaga stabilitas nasional. Menggeliatnya industri pangan karena pasokan bahan baku yang melimpah. sehingga juga berpeluang meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri. Terbukanya pintu-pintu ekspor, daya tawar produk, dan penguasaan pasar internasional. Menekan inflasi, meningkatkan pendapatan perkapita, serta daya beli produk domestik.  

Sementara kegagalan di bidang pertanian pasti sangat terasa pengaruhnya pada bidang-bidang yang lain. Sebagai contoh kecil, beberapa waktu terakhir ini, langkanya komoditi hasil pertanian seperti kedelai, cabai, bawang merah,dan bawang putih berdampak pada melambungnya harga komoditi tersebut. Padahal komoditi tersebut adalah bahan utama dalam berbagai macam produk industri, usaha kecil, maupun kebutuhan konsumsi langsung masyarakat. Sehingga harga jual produk meningkat, beban kebutuhan meningkat, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. 

Belum lagi anjloknya produksi pangan nasional, akibat penurunan produktifitas dan kualitas tanaman pangan. Dimana hal ini sebagai efek samping kebijakan revolusi hijau yang dimulai di masa orde baru. Peralihan sistem pertanian tradisional ke sistem pertanian instan. Dengan mengandalkan pupuk dan pestisida kimia, setelah beberapa dekade, terakumulasi residu dalam jumlah besar. Yang kemudian sangat merusak ekosistem, memiskinkan kandungan hara tanah, dan lebih fatal lagi meninggalkan pemikiran dan pemahaman yang keliru bagi petani tentang tata cara petanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Sementara itu, persoalan lain muncul, jumlah lahan pertanian semakin menurun dengan adanya konversi lahan. Pada tahun 1993 pemilikan lahan pertanian rata-rata 0,86 ha/RTP. Menjadi 0,73 ha/RTP pada tahun 2002. Pada tahun 2003 di jawa jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) 15,837 juta sementara luas lahan garapan 6,446 juta ha. Sehingga rata-rata luas garapan adalah 0,41 ha/RTP. Dan saat ini rata-rata luas garapan petani di indonesia hanya tinggal 0,251 ha/RTP. 

Dengan kondisi demikian, tidaklah mudah mengurai benang kusut di bidang pertanian. Diperlukan kajian dan penanganan komprehansif dari berbagai pihak. Utamanya dalam hal ini adalah pemerintah sebagai penentu kebijakan strategis di bidang pertanian. Di sisi lain, petani juga harus memiliki kemauan untuk maju, merubah keadaan, dan bersatu dalam suatu kedaulatan pertanian. 

Secara historis, masyarakat indonesia, terutama di pulau jawa, telah memiliki kearifan lokal dalam menjaga kekayaan dan kelestarian alam. Terutama dalam mengelola sumber daya pertanian. Pada masa lalu, masyarakat indonesia telah mengenal pupuk kompos sebagai asupan hara bagi tanaman, sistem pergiliran tanaman, perhitungan musim, penanaman tanaman sela, dan penggunaan pestisida nabati. Dan yang tidak kalah penting adalah perpaduan pertanian untuk mendukung peternakan, dan peternakan untuk mendukung pertanian. Meskipun dalam penerapannya masih tradisional, tetapi sebagai dasar pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, hal ini adalah modal besar bagi pembangunan pertanian kedepannya. 

Dalam perhitungan dan analisa, letak dan kondisi geografis indonesia sangat strategis untuk bidang pertanian. Tingginya curah hujan, memiliki dua musim, serta dataran rendah dan tinggi yang subur nan luas. Sementara secara sosiokultur, masyarakat indonesia terbiasa hidup gotong-royong, ulet, menjaga tradisi, termasuk dalam pelestarian alam dan pertanian. Hanya, dibutuhkan peningkatan SDM dan transfer teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan yang murah biaya, mudah diaplikasikan, dan terjangkau. Serta dukungan sarana prasarana, permodalan, dan pendampingan secara intensif untuk memberdayakan masyarakat petani. 

Di awal era millennium, tengah marak dibicarakan pertanian terpadu. Bahkan Negara maju seperti jerman dan jepang jauh sebelumnya telah mengadakan penelitian secara intensif dan mengembangkan system tersebut. Apakah sebenarnya pertanian terpadu itu? Pertanian Terpadu adalah system pertanian yang dikembangkan bersamaan dengan peternakan yang berfungsi untuk saling mendukung di antara kedua bidang tersebut dengan berprinsip pada pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Oleh sebab itu dalam pertanian terpadu, budidaya tanaman dan peternakan yang dikembangkan adalah dengan cara organic dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan. 

Pertanian terpadu, sebuah solusi mutlak untuk revolusi di bidang pertanian. Mengapa? Pertama, kombinasi peternakan-pertanian merupakan simbiosis mutualisme, dimana pertanian menghasilkan limbah pertanian yang berguna untuk sumber pangan bagi peternakan, kemudian peternakan menghasilkan limbah yang berguna untuk sumber pupuk kompos bagi tanaman. Dalam hal ini, limbah pertanian diolah secara teknologi fermentasi untuk menjadi pakan murah, berkualitas, dan mengandung nilai gizi yang lebih tinggi untuk makanan ternak. Sementara limbah kotoran ternak diolah secara teknologi fermentasi menjadi pupuk kompos berkualitas, ramah lingkungan, dan merupakan asupan hara dengan nilai yang tinggi. Kedua, pertanian terpadu tidak membutuhkan biaya mahal, teori berbelit-belit, dapat diterapkan oleh semua petani. Ketiga, daya dukung teknologi, sarana dan prasarana, pembelajaran, dan pendampingan yang tidak rumit dan berbudget rendah. Sudah seharusnya, pertanian terpadu menjadi program andalan pemberdayaan di bidang pertanian.

Tanaman Padi Sawah Organik

Dapat kita ketahui, pertanian terpadu, dari pertanian akan menghasilkan produk tanaman pangan organik, serta mengembalikan kesuburan tanah yang disinyalir sebagai unsur peningkat kualitas dan produktifitas lahan. Sedangkan dari peternakan, akan menghasilkan produk daging/susu yang berkualitas, tidak menimbulkan polusi lingkungan karena kotoran dijadikan pupuk (zero waste). Keduanya, baik pertanian maupun peternakan merupakan sumber pendapatan bagi petani. Dengan demikian, peningkatan pendapatan petani diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani. Sementara itu peningkatan hasil pertanian akan berpengaruh pada meningkatnya cadangan pangan nasional, dan peningkatan hasil peternakan akan berpengaruh pada meningkatnya cadangan daging nasional. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan terjadi surplus, sehingga meningkatkan jumlah ekspor nasional. 

Ada beberapa macam kombinasi peternakan-pertanian. Hal ini dipengaruhi oleh jenis pertanian, kondisi lingkungan, serta lokasi daerah setempat. Dalam kata lain jenis pertanian terpadu yang akan diterapkan menyesuaikan dengan kondisi lokal. Seperti, budidaya padi dengan peternakan sapi,  budidaya padi dengan ternak kambing, budidaya polowijo dengan ternak sapi, budidaya polowijo dengan ternak kambing, budidaya sayuran dengan ternak kelinci, atau budidaya sayuran dengan ternak kambing, dll. 

Jumlah ternak yang dikelola harus berimbang dengan luas lahan yang ditanami. Sebab nantinya, limbah pertanian akan dipergunakan untuk sumber pakan bagi ternak. Jika jumlah pakan terlalu berlimpah karena ternak yang dikelola sedikit, maka banyak sumber pakan yang terbuang sia-sia, sementara jika ternak terlalu banyak dibanding jumlah pakan yang ada, maka dibutuhkan pakan dari sumber ketersediaan yang lain. 

Dalam sistim pengelolaan limbah pertanian, ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan. Limbah pertanian basah dapat secara langsung diberikan sebagai makanan. Namun, pakan basah tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Umumnya petani tradisional mengeringkan limbah pertanian dan menaburinya dengan garam, kemudian disimpan dalam ruangan tertentu, atau ditumpuk di luar ruangan (jawa=gadang) dan diberi naungan. Saat ini dengan berkembangnya teknologi fermentasi, limbah pertanian difermentasi secara basah maupun kering untuk meningkatkan kualitas pakan. Fermentasi basah hanya dapat bertahan dalam hitungan hari. Sementara fermentasi kering dapat bertahan selama bertahun-tahun. 

Fermentasi kering memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan fermentasi basah. Selain dapat disimpan selama bertahun-tahun, pakan dapat diolah secara mekanisasi sederhana dengan menambahkan beberapa jenis bahan pakan lainnya yang selanjutnya disebut dengan pakan konsentrat. Pakan konsentrat ini memiliki kandungan gizi terkontrol yang memiliki kualitas bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak. 

Dalam sistim pengelolaan limbah peternakan, ada beberapa cara yang dapat diterapkan. Kotoran dapat secara langsung ditimbun di suatu tempat, setelah selama tiga bulan terfermentasi secara alami barulah dapat diaplikasikan sebagai pupuk kompos. Namun jika cara ini dipandang terlalu lama, dapat menggunakan organisme aktivator  agar proses dapat dipercepat menjadi sebulan, seminggu, atau bahkan ada yang hanya tiga hari saja. Tergantung jenis organisme aktivator yang digunakan. Saat ini petani juga telah mulai mengenal probiotik ternak. Dengan probiotik penyerapan sari-sari makanan dalam pencernakan dapat ditingkatkan. Selain itu dapat menekan bau kotoran hingga 70 %. Sehingga menekan pencemaran lingkungan sekitar karena bau kotoran. 

Selain menggunakan bantuan organisme, proses pengomposan dapat menggunakan bantuan cacing tanah. Cacing tanah yang digunakan umumnya jenis lumbricus rubellus. Cacing ini memiliki kemampuan mencerna hingga  dua kali berat tubuhnya dalam satu hari. Perkembangbiakan yang relatif cepat dibanding dengan jenis yang lain. Cacing ditempatkan di suatu media dalam wadah yang dibuat sedemikian rupa, kemudian kotoran sapi basah dijadikan makanan cacing. Setelah dua sampai tiga bulan cacing dapat dipanen, dan kotoran cacing menjadi kompos dengan nilai kandungan hara tinggi, tekstur lebih remah, dan daya serap tanaman lebih tinggi. Cacing dewasa dapat dijual untuk bahan kosmetik, obat, dan pakan unggas/burung, atau pakan ikan. Sehingga merupakan sumber pendapatan tambahan bagi petani. Kelebihan lainnya adalah beternak cacing tidak membutuhkan biaya besar dan tempat luas. Sehingga sangat mungkin diaplikasikan oleh petani yang lahan peternakannya sempit. 

Dengan keunggulan-keunggulan system pertanian terpadu tersebut, sudah semestinya ada sebuah keseriusan dari semua pihak untuk menjadikan pertanian terpadu sebagai program nasional di bidang pertanian. Pemerintah, seharusnya mampu menjadi pendorong utama dalam hal melahirkan kebijakan-kebijakan terkait, penyediaan sarana dan prasarana, serta bantuan permodalan. Sementara dalam hal teknis pelaksanaan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, LSM, atau lembaga yang berkompeten di bidangnya. 

Dengan berpedoman pada ekonomi kerakyatan, sistem pertanian terpadu adalah sebuah model pemberdayaan masyarakat tani secara langsung dalam bidang ekonomi, SDM, dan pendidikan. Berbasis pada penguatan ekonomi masyarakat kelas bawah bahkan ekonomi lemah, dimungkinkan pula mendukung penguatan ekonomi masyarakat kelas menengah sampai atas. Sebab semuanya dimulai dari daya beli masyarakat kelas bawah, yang dalam hal ini petani adalah salah satunya. 

Sayangnya, di Indonesia saat ini pertanian terpadu baru sebatas kajian, adapun masyarakat yang telah mampu menerapkan baru sedikit sekali. Pun demikian belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Dalam tingkatan yang lebih besar, masih dikuasai oleh pihak swasta dengan permodalan besar. Pemerintah belum menentukan sebuah arah yang jelas bagi program nasional pembangunan pemberdayaan pertanian, masih mengambang dan terkesan lambat. Di sisi lain political will para elit politik kita belum mampu melihat dengan jelas persoalan dan aspirasi yang muncul di masyarakat bawah, sehingga penentuan kebijakan masih bersifat parsial, penuh kepentingan, atau mungkin memang karena belum menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan. 

Yang dibutuhkan adalah menentukan arah yang jelas dan terukur dalam merencanakan pembangunan pertanian di indonesia. Fokus pada level yang paling bawah (grassroot), khususnya petani di pedesaan. Dengan demikian, pemberdayaan pertanian dapat menjangkau lapisan paling bawah stakeholder di bidang pertanian. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen yang tinggi dalam implementasinya, di masa mendatang swasembada pangan akan lebih mudah dicapai. Apalagi ancaman krisis pangan. Tentunya tidak perlu dirisaukan, sebab dimungkinkan Petani Indonesia telah mampu mencukupi cadangan pangan bagi negerinya sendiri.(asr).